Ajaran Kepemimpinan Hindu Edisi 5 (Asta Dasa Paramiteng Prabu-Majapahit)
Pada masa silam Nusantara pernah mengalami kejayaan terutama pada
masa keemasan kerajaan Majapahit. Kepemimpinan Gajah Mada selaku
Mahapatih negara Majapahit sangat disegani di seluruh wilayah
kerajaannya. Dia telah menerapkan dan mengajarkan prinsip-prinsip
kepemimpinan pada seluruh bawahannya, ilmu kepemimpinanyang tidak kalah
dengan buah karya dari negeri seberang.Ilmu kepemimpinan yang diterapkan oleh Maha Patih Gajah Mada ini di kenal dengan Asta Dasa Paramiteng Prabu (18 Ilmu Kepemimpinan) antara lain :
- Wijaya
Artinya seorang pemimpin harus mempunyai jiwa yang tenang, sabar dan bijaksana serta tidak lekas panik dalam menghadapi berbagai macam persoalan karena hanya dengan jiwa yang tenang masalah akan dapat dipecahkan. - Mantriwira
Artinya seorang pemimpin harus berani membela dan menegakkan kebenaran dan keadilan tanpa terpengaruh tekanan dari pihak manapun. - Natangguan
Artinya seorang pemimpin harus mendapat kepercayaan dari masyarakat dan berusaha menjaga kepercayaan yang diberikan tersebut sebagai tanggung jawab dan kehormatan. - Satya Bhakti Prabhu
Artinya seorang pemimpin harus memiliki loyalitas kepada kepentingan yang lebih tinggi dan bertindak dengan penuh kesetiaan demi nusa dan bangsa. - Wagmiwak
Artinya seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan mengutarakan pendapatnya, pandai berbicara dengan tutur kata yang tertib dan sopan serta mampu menggugah semangat masyarakatnya. - Wicaksaneng Naya
Artinya seorang pemimpin harus pandai berdiplomasi dan pandai mengatur strategi dan siasat. - Sarjawa Upasama
Artinya seorang pemimpin harus rendah hati, tidak boleh sombong, congkak, mentang-mentang jadi pemimpin dan tidak sok berkuasa. - Dhirotsaha
Artinya seorang pemimpin harus rajin dan tekun bekerja, pemimpin harus memusatkan rasa, cipta, karsa dan karyanya untuk mengabdi kepada kepentingan umum. - Tan Satrsna
Maksudnya seorang pemimpin tidak boleh memihak/pilih kasih terhadap salah satu golongan atau memihak saudaranya, tetapi harus mampu mengatasi segala paham golongan, sehingga dengan demikian akan mampu mempersatukan seluruh potensi masyarakatnya untuk mensukseskan cita-cita bersama. - Masihi Samasta Bhuwana
Maksudnya seorang pemimpin mencintai alam semesta dengan melestarikan lingkungan hidup sebagai karunia dari Tuhan/Hyang Widhi dan mengelola sumber daya alam dengan sebaik-baiknya demi kesejahteraan rakyat. - Sih Samasta Bhuwana
Maksudnya seorang pemimpin dicintai oleh segenap lapisan masyarakat dan sebaliknya pemimpin mencintai rakyatnya. - Negara Gineng Pratijna
Maksudnya seorang pemimpin senantiasa mengutamakan kepentingan negara dari pada kepentingan pribadi ataupun golongan, maupun keluarganya. - Dibyacitta
Maksudnya seorang pemimpin harus lapang dada dan bersedia menerima pendapat orang lain atau bawahannya (akomodatif dan aspiratif). - Sumantri
Maksudnya seorang pemimpin harus tegas, jujur, bersih dan berwibawa. - Nayaken Musuh
Maksudnya dapat menguasai musuh-musuh, baik yang datang dari dalam maupun dari luar, termasuk juga yang ada di dalam dirinya sendiri (nafsunya/sadripu). - Ambek Parama Artha
Maksudnya seorang pemimpin harus pandai menentukan prioritas atau mengutamakan hal-hal yang lebih penting bagi kesejahteraan dan kepentingan umum. - Waspada Purwa Artha
Maksudnya seorang pemimpin selalu waspada dan mau melakukan mawas diri (Instropeksi) untuk melakukan perbaikan. - Prasaja
Artinya seorang pemimpin supaya berpola hidup sederhana (Aparigraha), tidak berfoya-foya atau serba gemerlap.
SUMBER : http://singaraja.wordpress.com/2008/02/09/ajaran-kepemimpinan-hindu-edisi-4-asta-dasa-paramiteng-prabu-majapahit/
0 komentar